Berkali – kali kuputar
lagu ini. Berkali – kali aku menangis hanya karena mendengar lagu ini. Puaskah
kamu? Puaskah kamu menyakitiku? Aku pikir kamulah yang terbaik. Aku pikir
kamulah yang paling mencintaiku. Tapi nyatanya?
“Aku hanya ingin kamu bahagia” ucapmu terakhir kali padaku. Sejak saat itu aku tak
pernah mendengar suaramu lagi. Bahkan aku tak ingin mendengarnya lagi. Hanya
saja aku tak bisa menghilangkan memori bersamamu. Tak ada satupun orang yang
bisa menghapusnya. Biarkan saja waktu yang menghapus semua kenangan kita.
5 tahun! Bisakah kamu bayangkan? Berapa lama waktu yang harus kusediakan
untuk menghapus kenangan 5 tahun kita?
5 tahun! aku terkungkung dalam khayalan indah bersamamu. Mengapa
harus mencintai orang yang menyakitiku?
Mengapa harus kamu yang menyakitiku? Mengapa harus kamu sahabatku, kamulah
orang yang selalu menghapus airmataku jika ada dia yang menyakitiku.
Kamulah orang yang selalu membuat lekukan senyum di antara pipi dan
bibirku.
Kamulah yang selalu memberi semangatku bangkit lagi. Kamu juga yang selalu
memujiku disaat aku menghadapi krisis percaya diri.
Tapi, mengapa sekarang kamu yang melakukan ini?
Kamu yang membuat tangisku, kamu yang buat aku kehilangan percaya diri.
Sahabat, apa ari
kata “ingin melihat aku bahagia” tanpa kamu?
Apa kamu sudah
tidak menginginkanku lagi? Apa kamu tidak mau lagi ada dalam bagian bahagiaku? Atau sebaliknya….
Tahukah kamu, saat
ini aku terluka..
Aku menangis…
Aku menangis disaat kamu sedang membuatnya tertawa, aku terluka disaat kamu
membuatnya bahagia.
Apa arti semua ini?
Ya Allah, demi apa
semua ini terjadi kepadaku..
Aku masih bertanya
maksud semua ini.. adilkah?
Apa yang ada dalam pikiranmu?
Mengapa bodohku yang mengenalmu jauh sebelum kita menjadi sepasang kekasih
sampai sekarang?
Aku benci kebodohan ini.
Aku benci.
Aku benci menyayangimu,
Aku benci mencintaimu,
Dan akupun benci
membencimu saat ini.
Percayalah! Aku belum
bisa menghilangkanmu dari otakku. Kenangan kita masih tersisa diantara
kepingan sakit hatiku. Harusnya aku tau bahwa kejujuranmu akan menyakitkan.
Aku menyesal, mengapa
aku harus mencintaimu sedalam ini? Sekarang, berbahagialah dengan dia! Jangan
buat dia menangis seperti kamu membuatku menangis!
0 komentar:
Posting Komentar