ketika aku mendengar cerita kalian berdua,
rasanya sakiiit sekali.
hatiku bagai di tusuk beribu ribu jarum, mataku memanas dan air mataku menetes seketika.
padahal, yang sedang berbahagia itu adalah pacarku sendiri.
Pacarku yang telah menemukan dia (perempuan) yang ideal.
Pacarku yang telah menemukan dia (perempuan) yang dia sukai.
Pacarku yang tersenyum melihat dia tersenyum
Pacarku yang tercengang melihat dia membelai belai rambutnya yang panjang.
mengapa aku sulit untuk berbahagia atas kebahagiaannya?
apakah mungkin karena dia menemukan ke-ideal-an seseorang perempuan yang bukan aku?
apakah karena itu?
apakah itu yang menghalangiku untuk turut berbahagia atas kebahagiaannya?
apakah aku marah?
apakah aku benci?
Katanya cinta….
Katanya aku ingin selalu membuatnya bahagia….
aku tak tahu apa yang aku rasakan..
namun kenapa sekarang keadaan begitu sulit?
sekarang,
melihatnya tertawa lepas begitu terima sms darinya saja sudah membuat
perasaanku sakit.. dan membuatku membenci dirinya.. membuatku tak ingin
melihat dirinya lagi..
apakah semua ini karena perasaan kecewa?
kecewa karena aku tidak bisa lagi membuatnya tertawa lepas?
kecewa karena harusnya aku yang berada di sampingnya dan membuatnya tertawa?
kecewa karena aku tidak bisa memiliki hatinya lagi?
aku tidak mau seperti ini!!
ini malah membuatku semakin sakit dan sakit..
harusnya aku percaya cintanya….
perasaan iri dengki akan segera menggerogoti hatiku..
aku tidak bisa hidup dengan hati yang rusak..
aku ingin membebaskan diriku dari perasaan ini..
aku ingin melepaskan diri dari perasaan ini..
aku tidak boleh menunda lebih lama lagi!
aku tahu ada satu hal yang bisa aku lakukan, untuk menyelamatkan diriku dari perasaan jahat ini..
satu hal yang bisa aku lakukan dengan hati yang ikhlas..
aku harus memaafkan diriku sendiri..
aku yakin, jika itu adalah yang terbaik; untukku, untuknya, dan untuk seseorangnya..
aku ikhlas….
tapi sebelumnya,
aku akan memberi tahu akan perasaan yang selama ini aku pendam untuknya..
sebagai awal permulaan, untuk mengakhiri perasaanku.
aku ingin perasaanku padanya berakhir.
aku ingin dia tahu, bahwa aku ‘pernah memilikinnya’
- – -
sekarang hatiku berubah menjadi lega -sekaligus merasa sakit di saat yang bersamaan-
bukan karena hal hal besar
tapi karena hal hal kecil yang kulakukan dengan keberanian yang besar (aku sangat menghargai keberanianku)
aku tidak bisa berbuat apa apa dengan rasa sakit yang kurasakan,
aku hanya bisa mempercayai waktu..
aku percaya, waktu perlahan lahan menyembuhkan rasa sakit dan luka ini..
seiring dengan berjalannya waktu..
akhirnya kita berpisah…
yang mungkin untuk selamanya……. Kamu,
- – -
dear mantanku..
hari ini dengan sangat aku tulus.. aku ucapkan kepadamu ‘selamat’
selamat, karena kamu telah menemukan seseorang yang terbaik untukmu.. :) (nanti)
hari ini, aku bisa dengan tulus dan bahagia mengucapkannya dari dalam hatiku.
semua ini karena Tuhan yang telah melapangkan dadaku, dan memberikanku hati yang besar untuk menerima kenyataan..
keluarga dan teman teman yg selalu mendukungku……
mereka selalu mencari cara agar aku tidak memikirkanmu lagi….
Agar aku tidak terlarut dalam kesedihan……..
Melanjutkan cita cita…
Terima kasih, kalian!
aku harap hubungan kita kedepannya tidak akan berubah..
aku
harap aku bisa berperan menjadi sahabat yang terbaik untuk dirimu lagi.
bergantunglah kepadaku, niscaya aku akan dengan siap membantu apapun
untuk dirimu, mantanku
sahabatku……….
mungkin, ini yang terbaik. kuharap kamu masih mau menerima diriku apa adanya. seperti dulu. seperti dulu.
Sahabatku………..
kuharap tidak ada yang berubah setelah ini..
aku yakin, kedepannya -apa yang akan kita semua jalani- semuanya akan lebih baik, dan lebih indah.
terima kasih mantan terindah, kamu sudah melakukan sesuatu yang benar.
terima kasih karena tidak memberiku lagi harapan kosong.
terima kasih atas segalanya..
terima kasih, karena semua ini membuatku bisa menerima hal hal kecil dengan tulus dan ikhlas..
karena semua ini membuatku bisa belajar sesuatu yang berharga..
insyaallah,
dengan ini, aku melepasmu..
dan aku doakan, semoga kamu selalu dijalan yang benar dan bahagia..
aku, indri sang mantan yang pernah jadi ‘sahabat terbaikmu’ ^.^
jangan khawatirkan diriku, aku sama sekali tidak menangis. aku wanita yang kuat, percayalah! ;)
- – -