Senin, 30 November 2009

Ragam Dialog

1 komentar
Pengertian dialog
• Umum, dialog adalah proses komunikasi antara 2 atau lebih agen, dalam dialog makna harus dipertimbangkan agar memenuhi kaidah semantis dan pragmatis
• IMK, dialog adalah pertukaran instruksi dan informasi yang mengambil tempat antara user dan sistem komputer

Aturan dalam Perancangan Dialog
> Pegang Teguh Konsistensi
> Sediakan Short Cut Bagi Pengguna Aktif
> Sediakan Feedback yang Informatif
> Sediakan Error Handling yang Mudah
> Ijinkan Pembatalan Aksi
> Sediakan Fasilitas Bantuan (Help)
> Kurangi Muatan Short-Term Memory

URUTAN PERANCANGAN
Perancangan dialog, seperti halnya perancangan sistem uang lain, harus dikerjakan secara top-down. Proses perancanagnnya dapa dikerjakan secara stepwise refinement sebagai berikut:
a. Pemilihan Ragam Dialog
Pemilihan ragam dialog dipengaruhi oleh karakteristik populasi pengguna (pengguna mula, menengah, atau pengguna ahli), tipe dialog yang diperlukan, dan kendala teknologi yang ada untuk mengimplementasikan ragam dialog tersebut. Ragam dialog yang terpilih dapat berupa sebuah program tunggal, atau sekumpulan ragam dialog yang satu sama lain saling mendukung.
Beberapa sifat penting yang perlu dimiliki oleh setiap ragam dialog adalah:
1. Inisiatif
Inisiatif merupakan sifat dasar dari sembarang dialog, karena inisiatif akan menentukan keseluruhan ragam komunikasi sehingga dapat ditentukan tipe-tipe pengguna yang dituju oleh sistem yang dibangun. Dua jenis inisiatif yang paling sering digunakan adalah inisiatif oleh komputer dan inisiatif oleh pengguna. Dalam inisiatif oleh komputer, pengguna memberikan tanggapan atas prompt yang diberikan oleh komputer untuk memasukkan perintah atau parameter perintah, biasanya berupa serangkaian pilihan yang harus dipilih (pilihan menu), atau sejumlah kotak yang dapat diisi dengan suatu nilai parameter (seperti pengisian borang), atau suatu pertanyaan yang jawabannya harus dinyatakan dengan cara tertentu, misalnya dengan ya/tidak atau dengan bahasa alamiah. Karakteristik utamanya adalah bahwa dialog itu terdiri atas sekumpulan pilihan yang telah didefinisikan sebelumnya. Sebaliknya, inisiatif oleh pengguna mempunyai sifat keterbukaan yang lebih luas: pengguna diharapkan memahami sekumpulan perintah yang harus ditulis menurut aturan (sintaks) tertentu.
2. Keluwesan
Sistem yang luwes atau fleksibel adalah sistem yang mempunyai kemampuan untuk mencapai suatu tujuan lewat sejumlah cara yang berbeda. Karakteristik penting dalam mencapai keluwesan suatu sistem adalah bahwa sistem harus dapat menyesuaikan diri dengan keinginan pengguna dan bukan pengguna harus menyesuaikan diri dengan kerangka sistem yang telah ditetapkan oleh perancang sistem. Keluwesan juga dapat dilihat dari adanya kesempatan bagi pengguna untuk melakukan customizing dan memperluas antarmuka dari sebuah sistem untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.
3. Kompleksitas
Seorang perancang sistem tidak perlu membuat atau menggunakan antarmuka lebih dari apa yang diperlukan, karena tidak ada keuntungan yang dapat diperoleh, malahan akan menjadikan implementasinya menjadi lebih sukar.
4. Kekuatan
Kekuatan didefinisikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan oleh sistem untuk setiap perintah yang diberikan oleh pengguna.
5. Beban Informasi
Agar penyampaian informasi itu dapat berdaya guna dan berhasil guna, beban informasi yang terkandung didalam suatu ragam dialog seharusnya disesuaikan dengan tingkat pengguna. Jika beban itu terlalu tinggi, pengguna akan merasa sangat terbebani yang akan berakibat negatif dalam hal kemampuan pengolahan kognitif dan tingkah laku pengguna akan merasa bahwa sistemnya seolah-olah menyembunyikan kinerja penggunanya sendiri.
6. Konsistensi
Konsistensi harus diterapkan pada perancangan antarmuka pengguna. Contoh pada format pemasukan data dan format tampilan data.
7. Umpan Balik
Pada program komputer yang tidak ramah, pengguna sering harus menunggu proses yang yang sedang berjalan, sementara pengguna tidak mengetahui status proses saat itu, apakah sedang melakukan komputasi, sedang mencetak hasil, atau bahkan komputernya macet (hang) karena suatu sebab. Program yang baik akan selalu memberikan umpan balik kepada pengguna atas apa yang dikerjakan saat itu.
8. Observabilitas
Sistem dikatakan mempunyai sifat observabilitas apabila sistem itu berfungsi secara benar dan nampak sederhana bagi pengguna meskipun sesungguhnya pengolahan secara internalnya sangat rumit.
9. Kontrolabilitas
Kontrolabilitas merupakan kebalikan dari observabilitas, dan hal ini berimplikasi bahwa sistem selalu berada dibawah kontrol pengguna. Agar hal ini tidak tercapai, antarmukanya harus mempunyai sarana yang memungkinkan pengguna untuk dapat melakukan kendali.
10. Efisiensi
Efisiensi dalam sistem komputer yang melibatkan unjuk kerja manusia dan komputer secara bersama-sama adalah hasil yang diperoleh dari kerjasama antara manusia dan komputer. Sehingga, meskipun efisiensi dalam aspek rekayasa perangkat lunak sistem menjadi sangat penting jika mereka berpengaruh pada waktu tanggap atau laju penampilan sistem, seringkali perancang lebih memilih untuk memanfaatkan hasil teknologi baru untuk meminimalkan ongkos pengembangan sistem. Sebaliknya, tidak dapat dipungkiri bahwa biaya personal dari seorang ahli akan semakin meningkat dari waktu ke waktu.
11. Keseimbangan
Strategi yang diambil dalam perancangan sistem manusia komputer haruslah dapat membagi-bagi pekerjaan antara manusia dan komputer seoptimal mungkin. Manusia dapat menangani persoalan yang berurusan dengan perubahan lingkungan, pengetahuan yang
tidak pasti dan tidak lengkap, sementara komputer lebih cocok untuk pekerjaan yang bersifat perulangan dan rutin, penyimpanan dan pencarian kembali data secara handal dan memberikan hasil komputasi yang sangat akurat dalam hal pengolahan numerik dan logika.

KATEGORI RAGAM DIALOG
Secara umum, ragam dialog interaktif dapat dikelompokkan menjadi 9 kategori, yaitu:
1. Dialog berbasis perintah tunggal (command line dialogue)
2. Dialog berbasis bahasa pemrograman (programming language dialogue)
3. Antarmuka berbasis bahasa alami (natural languange interface)
4. Sistem Menu
5. Dialog berbasis pengisian borang (form filling dialogue)
6. Antarmuka berbasis ikon
7. Sistem Penjendelaan (windowing system)
8. Manipulasi Langsung (direct manipulation)
9. Antarmuka berbasis interaksi grafis

Minggu, 29 November 2009

Install Delphi pada Vista

0 komentar

Pada kesempatan ini saya akan memberi atau lebih tepatnya menginformasikan ulang sebuah Tutorial mengenai cara menginstall delphi 7 pada windows vista. Kenapa delphi, karena sebagai seorang mahasiswa jurusan Manajemen Informatika Program tersebut sangat membantu dalam kegiatan perkuliahan saya.

Pada awalnya permasalahan seputar penginstalan delphi ini karena laptop / notebook yang saya beli saat itu mengharuskan saya menggunakan sistem operasi Windows Vista. Meski sempat membuat frustasi, saya terus berusaha sampai akhirnya mendapat cara setelah Googling beberapa lama.

Sebelumnya, Perlu diketahui bahwa sampai blog ini ditulis (29 Nop. 09) Microsoft Corparation telah merilis Windows Vista sampai tahap Service Pack 2 atau biasa dikenal dengan Windows Vista SP 2. Pada umumnya Tutorial ini berlaku untuk user yang masih menggunakan Windows Vista jadul atau belum menggunakan versi Windows Vista SP 2, karena pada versi Vista SP2 – Microsoft telah melakukan beberpa perbaikan khususnya dalam hal Compability sehingga banyak program yang dapat beroperasi pada versi ini (termasuk Borland Delphi 7) tanpa perlu modifikasi.

Berikut langkah-langkah dalam menginstall :

1. Turn Off User Account Control. Matikan user account control (UAC) agar lebih memudahkan dalam menjalankan dan menginstall program yang tidak dikenal Windows. Dengan mematikan UAC user tidak perlu meminta permission/ijin lagi. Caranya : buka Control Panel>User Account>Turn User Account Control On or Off. Klik “ok” setelah menghapus tanda centang.

2. Install Borland Delphi 7. Pada awal penginstalan, user akan mendapat pesan eror bahwa program tersebut diketahui memiliki masalah kompabilitas , "this program has known compatibility issues". Pada tahap ini User sebaiknya langsung meng-klik “Run program”. Kemudian lanjutkan langkah penginstalan lainnya secara normal.


Setelah selasai instalasi, user tidak akan dapat menjalankan program dengan sempurna dan kembali mendapat pesan error. Pada tahap ini Delphi tetap dapat terbuka akan tetapi tanpa “open project”.


3. Modify Permissions. Agar dapat menjalankan Program Delphi 7 dengan benar, user harus melakukan beberapa modifikasi yaitu dengan Modify Permission pada direktori “Bin”. Caranya : buka Program files>Borland>Delphi , setelah itu akan terlihat beberapa direktori folder diantaranya folder dengan nama “Bin” , klik kanan>properties>security>edit , klik Users (...-PC/Users) pada kolom “Groups or user names”. Kemudian klik/centang/contreng allow pada full control>apply>oke.


Jika muncul pesan diatas sebelum membuka program delphi, sebaiknya anda centang pada “Don’t show this messege again”.

4. Buka Delphi 7. Setelah melakukan beberapa modifikasi Delphi 7 akan dapat dijalankan dengan benar. Selamat mencoba.


About me

Foto saya
i may not be perfect but i'm always me . beautiful like a barbie :p . independent .
 

ceindri Design by Insight © 2009